Minggu, 29 April 2012

Para Perempuan Pejuang dalam Sejarah Indonesia

Para Perempuan Pejuang 45

 


Perempuan pejuang 45 yaitu

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Raden Adjeng Kartini


Emmy Saelan, pejuang putri Sulawesi, gugur pada bulan Januari 1947 dalam perjuangan di Kasi-kasi dekat kota Makassar. Sejak muda Emmy Saelan memang tak mau bekerja sama Belanda. Ia ikut juga dalam pemogokan "Stella Marris" sebagai protes terhadap penangkapan Dr. Sam Ratulangi. Emi Saelan
Pernah ia menggunakan kesempatannya sebagai perawat melepaskan pejuang-pejuang (tawanan Belanda) yang datang untuk dirawat luka-lukanya. Pada bulan Juli 1946 ia menggabungkan diri dengan pasukan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (Lapris) dibawah pimpinan Ranggong Daeng Romo yang meneruskan perjuangan gerilya dihutan-hutan. Pada waktu satuan-satuan Belanda menyerang Kasi-kasi, Emmy Saelan meletuskan granat ketengah-tengah Belanda yang akan menangkapkan. Delapan tentara Belanda tewas, dan 1 pejuang Indonesia: Emmy Saelan sendiri.

Dan masih banyak lagi para perempuan hebat yang berjuang untuk indonesia..
Kurang lebih sebagai berikut :

Perempuan pejuang lainnya 

Laswi:

Jo Pramita Jo Paramita Abdurachman, tokoh putri pejuang kemanusiaan yang konsekwen. Namanya tak dapat dipisahkan dari pembangunan Palang Mera Indonesia pada masa awal-awal revolusi.


Dwijaya

Herawati Diah

Ktut Tantri

S.K. Trimurti

Ny. Sunarjo Mangunpuspito

Jangan pernah memandang perempuan sebelah mata apa lagi meramehkan dan menyakitinya, inilah bukti perempuan juga bisa berjuang.

Sumber : kaskus.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar