NPM : 15110928
Kelas : 1KA04
A. Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong kehidupan manusia yang tadinya homogen menjadi kompleks. Hal itu terjadi karena manusia memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada pengembangan kebudayaan. Baik kebudayaan rokhaniah maupun kebendaan. Sehingga dengan adanya hal ini mengakibatkan perubahan cara berfikir manusia.
B. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting ekonomi dan penduduk. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan fasilitas, lapangan pekerjaan, dan bahan makanan, karena bila tidak seimbang akan terjadi pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas.
Pertambahan suatu penduduk dipengaruhi oleh faktor demografi :
1. kematian
Ada beberapa tingkat kematian
a. Tingkat kematian kasar dipengaruhi banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk.pertengahan tahun tersebut
b. Tingkat kematian khusus dipengaruhi oleh umur, pekerjaan dan jenis kelamin.
Sebagai contoh seorang suami diperjalanan pulang dari kantor lebih rentan menghadapi kematian dari pada istrinya dirumah. Seorang laki laki dengan umur 85 tahun lebih rentan dari pada laki laki yang berumur 25 tahun. Dengan ini dapat menunjukan hasil yang lebih teliti, dan oleh karena itu dibuat rumus sebagai berikut :
2. kelahiran
Pengukuran kelahiran tidak sesederhana seperti pengukuran kematian, karena alasan berikut ini:
a. sulit mendapatkan data bayi yang meninggal saat melahirkan
b. wanita mempunyai kemungkinan melahirkan seorang anak
c. umur wanita makin tua tidak berarti mempunyai anak menurun
d. didalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja
3. migrasi
Migrasi adalah aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang. Akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan.
faktor yang harus dipilih sebelum migran pindah:
- persedian alam
- lingkungan sosial budaya
- potensi ekonomi dan alat masa depan
Ada tiga jenis struktur penduduk:
- Penduduk muda
- Penduduk stasioner
- Penduduk tua
Model kaitan mekanisme migrasi dari Lee.
0 + 0 – 0 + 0 0 – 0 – 0 + 0 -
0 – 0 + 0 – 0 - - 0 + 0 + – 0 +
+ 0 – 0 – - + 0 0 – 0 -+ 0 – 0+
0 – - 0 + 0 – 0 0 – 0 -+ 0 – +
arah sasaran
+ = Tracting (menarik)
0 = netral
= repulsing
= hambatan
Rasio ketergantungan adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Sehingga dengan demikian rasio ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jadi semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungan. Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut :
DR 62,33% (kurang baik)
Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan produksi.
Penggolongan menurut DW Sleumer
0 – 14 gol belom produktif
15 – 19 gol kurang produktif
20 – 54 gol produktif
55 – 64 gol tidak produktif
65 > gol inproduktif
Golongan menurut Sumbang
0 – 15 gol belum produktif
16 – 64 gol produktif
65 > gol kurang produktif
Golongan menurut Widjojo, Pullerd dan John Clark
0 – 14 gol belum produktif
15 – 64 gol produktif
65 > gol tidak produktif
C. Kebudayaan dan Kepribadian
A. pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat.
Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga zaman baru.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda.
Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
Turis yang datang ke Indonesia memberikan kesan positif untuk kepribadian bangsa Indonesia yaitu sifat ramah tamah, suka menolong dan suka bergotong royong. Turis tersebut dapat mengatakan seperti itu karena mereka telah mengamati dan merasakan secara langsung dan mereka temukan tanpa kepura-puraan.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat
Sumber : wikipedia
Pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong kehidupan manusia yang tadinya homogen menjadi kompleks. Hal itu terjadi karena manusia memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada pengembangan kebudayaan. Baik kebudayaan rokhaniah maupun kebendaan. Sehingga dengan adanya hal ini mengakibatkan perubahan cara berfikir manusia.
B. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting ekonomi dan penduduk. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan fasilitas, lapangan pekerjaan, dan bahan makanan, karena bila tidak seimbang akan terjadi pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas.
Pertambahan suatu penduduk dipengaruhi oleh faktor demografi :
1. kematian
Ada beberapa tingkat kematian
a. Tingkat kematian kasar dipengaruhi banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk.pertengahan tahun tersebut
b. Tingkat kematian khusus dipengaruhi oleh umur, pekerjaan dan jenis kelamin.
Sebagai contoh seorang suami diperjalanan pulang dari kantor lebih rentan menghadapi kematian dari pada istrinya dirumah. Seorang laki laki dengan umur 85 tahun lebih rentan dari pada laki laki yang berumur 25 tahun. Dengan ini dapat menunjukan hasil yang lebih teliti, dan oleh karena itu dibuat rumus sebagai berikut :
2. kelahiran
Pengukuran kelahiran tidak sesederhana seperti pengukuran kematian, karena alasan berikut ini:
a. sulit mendapatkan data bayi yang meninggal saat melahirkan
b. wanita mempunyai kemungkinan melahirkan seorang anak
c. umur wanita makin tua tidak berarti mempunyai anak menurun
d. didalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja
3. migrasi
Migrasi adalah aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang. Akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan.
faktor yang harus dipilih sebelum migran pindah:
- persedian alam
- lingkungan sosial budaya
- potensi ekonomi dan alat masa depan
Ada tiga jenis struktur penduduk:
- Penduduk muda
- Penduduk stasioner
- Penduduk tua
Model kaitan mekanisme migrasi dari Lee.
0 + 0 – 0 + 0 0 – 0 – 0 + 0 -
0 – 0 + 0 – 0 - - 0 + 0 + – 0 +
+ 0 – 0 – - + 0 0 – 0 -+ 0 – 0+
0 – - 0 + 0 – 0 0 – 0 -+ 0 – +
arah sasaran
+ = Tracting (menarik)
0 = netral
= repulsing
= hambatan
Rasio ketergantungan adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Sehingga dengan demikian rasio ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jadi semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungan. Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut :
DR 62,33% (kurang baik)
Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan produksi.
Penggolongan menurut DW Sleumer
0 – 14 gol belom produktif
15 – 19 gol kurang produktif
20 – 54 gol produktif
55 – 64 gol tidak produktif
65 > gol inproduktif
Golongan menurut Sumbang
0 – 15 gol belum produktif
16 – 64 gol produktif
65 > gol kurang produktif
Golongan menurut Widjojo, Pullerd dan John Clark
0 – 14 gol belum produktif
15 – 64 gol produktif
65 > gol tidak produktif
C. Kebudayaan dan Kepribadian
A. pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat.
Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga zaman baru.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda.
Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
Turis yang datang ke Indonesia memberikan kesan positif untuk kepribadian bangsa Indonesia yaitu sifat ramah tamah, suka menolong dan suka bergotong royong. Turis tersebut dapat mengatakan seperti itu karena mereka telah mengamati dan merasakan secara langsung dan mereka temukan tanpa kepura-puraan.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat
Sumber : wikipedia