Jumat, 23 November 2012

Resensi Madre


         
  • OLEH : Riezki YP
  • JUDUL : MADRE
  • PENGARANG : DEWI “Dee” LESTARI
  • TAHUN TERBIT : Juni 2011
     
 Madre. Begitulah buku ini berjudul. Buku ini terdiri dari 13 karya satra Dewi Lestari atau yang biasa dikenal dengan Dee. karya sastra tersebut antara lain karya fiksi maupun prosa pendek. setelah cukup sukses dengan buku fiksi filosofi kopi pada tahun 2006 dan Rectoverso pada tahun 2008, Dee kembali memanjakan penggemarnya dengan buku ini.
Kisah pertama pada buku ini berjudul Madre sama dengan judul buku ini. Madre mengisahkan bagaimana sejarah hidup seseorang berubah dalam sehari hanya dengan sebuah kunci sebuah lemari es yang berisi Madre. Kemudia Madre ini pun yang mngubah nasib dan arah masa depan dirinya tanpa persiapan apapun. Yang akhirnya dapat menghidupkan toko kue tua dan mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Berawal dari kematian sebuah kakek keturunan Tionghoa yang memberikan warisan. ternyata diketahui bahwa sejarah hidupnya selama ini berubah, ternyata Tansen memiliki seperempat darah tionghoa dari kakeknya dan seperempat darah india dari neneknya yang keduanya meninggalkan sebuah Madre. Madre berasal dari kata spanyol yang berarti 'ibu' dan dalam hal ini merupakan biang roti yang sangat tua. sang kakek yakin, hanya keturunan langsungnyalah yang dapat menghidupkan toko kue tradisional itu. Tansen yang awalnya merupakan pekerja serabutan di Bali dengan segala kebebasannya dan melampiaskan semua kebebasannya di blog pribadinya, akhirnya memilih untuk mengubah masa depannya dan memajukan toko kue milik kakek neneknya tersebut. selama mengembangkan toko ini pulalah, Tansen bertemu dengan penggemar pembaca blognya yang juga merupakan pengusaha toko kue. dan dengan tekad yang kuat akhirnya toko kue tradisional itupun kembali hidup dan menghidupi semua karyawan yang seusia kakek neneknya.
selain cerita tentang madre, pada buku ini juga terdapat berbagai kisah seperti dialog seorang ibu dengan janinnya, dilema antara cinta dan persahabatan sampai cerita tentang kemerdekaan dan perjuangan.
Pada bagian akhir buku ini, dikisahkan bagaimana dua orang sahabat, laki-laki dan permpuan yang saling mengisi kesendirian mereka dengan berbeda cara dan akhirnya disatukan dengan cinta. sang wanita mengisi kekosongan dengan mencari dan mengonta ganti kekasih dan sang pria mengisi kekosongan hidupnya dengan mengikuti rutinitas yang selalu dia lakukan dari seni ke minggu dari bulan kebulan, tahun ke tahun. kemudian di satu kondisi akhinya mereka bertemu dan mengakui bahwa ada ketertarikan dari awal dan seperti kisah lainnya, mereka hidup bersama. Namun, Dee menuliskannya dengan gaya bahasanya yang mebuat orang terhanyut disetiap katanya.

Menurut saya buku madre ini mudah dimengerti jalan ceritanya dan itu membuat pembaca jadi asik membacanya, kekuranganya pada buku ini adalah setelah cerita madre banyak puisi-puisi yang saya tidak mengerti dan saya hanya menyuikai cerita madrenya saja (menurut saya pribadi loh ya), demikian Resensi madre ini saya buat sebenarnya untuk tugas B.Indonesia :D ,Terimakasih.